Banyak orang beranggapan bahwa menggunakan aki dengan ampere besar pada mobil bisa memberi lebih banyak keuntungan. Anggapan ini menurut ombro jelas sangat keliru, pasalnya aki dengan ampere besar membutuhkan pasokan listrik yang juga dalam jumlah yang besar.
Ini artinya, ketika kita memasangkan aki dengan ampere besar ke mobil maka dibutuhkan juga peningkatan daya pada alternator (dinamo ampere) di mobil tersebut. Tanpa peningkatan daya pada bagian alternator, maka memasangkan aki dengan ampere besar hanya akan membawa banyak hal negatif di mobil.
Meskipun begitu, dari beberapa sumber yang ombro dapatkan, mengganti aki dengan ampere yang lebih besar tetap bisa dilakukan asalkan tidak melebihi batas toleransi yang di ijinkan. Seperti misalnya pada mobil kijang grand 1997-2003 yang menggunakan aki dengan kode N50Z (60 ampere), bisa diupgrade dengan menggunakan aki ber kode NS70 (65 ampere).
Namun, jika menggunakan kapasitas aki yang jauh lebih besar, seperti misalnya dari 33 ampere menjadi 60 ampere, maka akan banyak membawa pegaruh buruk pada mobil. Berikut 3 pengaruh aki dengan ampere besar pada mobil.
Pengaruh pertama jika kita menggunakan aki mobil dengan ampere yang lebih besar adalah aki tersebut tidak bisa masuk di boks aki mobil. Perlu diketahu bahwa semakin besar ampere aki mobil, maka akan semakin besar pula ukuran dan dimensi aki mobil ini.
Sebagai contoh, untuk aki mobil avanza yang umum menggunakan aki dengan kode JIS 34B19R dengan kapasitas aki sebesar 33 Ampere memiliki dimensi panjang = 19 cm, lebar 12,7 cm atau 12,9 cm, dan tinggi 20,3 cm.
Jika diganti dengan ukuran yang lebih besar seperti misalnya dengan aki berkapasitas 60 Ampere berkode JIS 55D23R. Maka, aki yang baru ini tidak akan muat dipasang di box aki bawaan mobil karena memiliki ukuran yang lebih besar aitu panjang = 23,2 cm, lebar = 17,3cm, dan tinggi = 20,4 cm.
Akibatnya, Anda perlu melakukan modifikasi tambahan pada braket aki hingga mengganti ukuran terminal kabel aki mobil.
Pengaruh yang kedua jika kita menggunakan aki dengan ampere yang lebih besar pada mobil adalah aki membutuhkan waktu lebih lama agar aki bisa penuh dengan arus listrik. Apalagi jika alternator (dinamo ampere) yang digunakan masih menggunakan komponen asli bawaan kendaraan.
Efek ini jelas akan merugikan, baik saat mobil digunakan atau saat mobil tidak digunakan. Pasalnya, aki akan selalu dalam kondisi kurang setrum yang efeknya bisa mengakibatkan aki tidak mampu bekerja secara optimal sehingga dapat menimbulkan kondisi seperti aki tekor.
Saat pertama kali penggantian aki, bisa jadi efek ini tidak langsung dirasakan karena aki baru dari bengkel basanya sudah dilakukan pengisian sebelum pemasangan. Namun, selang beberapa waktu kemudian, biasanya akan muncul efek seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
Ya, aki dengan kapasitas ampere yang terlalu besar tentunya akan terus mengalami kondisi seperti kurang setrum sehingga banyak membawa masalah seperti contohnya mesin tidak bisa di starter.
Baca juga :
Pengaruh aki dengan ampere besar pada mobil yang selanjutnya adalah alternator menjadi cepat rusak. Ya, aki dengan ampere yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama saat pengisian. Hal ini tentu saja akan menambah durasi waktu kerja bagi alternator untuk mengis aki tersebut hingga penuh.
Semakin lama durasi waktu kerja alternator mengalirkan arus listrik untuk pengisian aki, maka dapat mempercepat kerusakan alternator, khususnya pada komponen IC regulator atau pada komponen cut outnya.
Kerusakan yang terjadi pada alternator ini tentu saja akan membuat aki mobil menjadi tekor akibat tidak ada pengisian listrik. Efeknya tentu saja akan membuat mobil menjadi mogok akibat kehabisan daya listrik.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Info-Otomotif
Ini artinya, ketika kita memasangkan aki dengan ampere besar ke mobil maka dibutuhkan juga peningkatan daya pada alternator (dinamo ampere) di mobil tersebut. Tanpa peningkatan daya pada bagian alternator, maka memasangkan aki dengan ampere besar hanya akan membawa banyak hal negatif di mobil.
Meskipun begitu, dari beberapa sumber yang ombro dapatkan, mengganti aki dengan ampere yang lebih besar tetap bisa dilakukan asalkan tidak melebihi batas toleransi yang di ijinkan. Seperti misalnya pada mobil kijang grand 1997-2003 yang menggunakan aki dengan kode N50Z (60 ampere), bisa diupgrade dengan menggunakan aki ber kode NS70 (65 ampere).
Namun, jika menggunakan kapasitas aki yang jauh lebih besar, seperti misalnya dari 33 ampere menjadi 60 ampere, maka akan banyak membawa pegaruh buruk pada mobil. Berikut 3 pengaruh aki dengan ampere besar pada mobil.
1. Tidak bisa masuk di box aki mobil
Pengaruh pertama jika kita menggunakan aki mobil dengan ampere yang lebih besar adalah aki tersebut tidak bisa masuk di boks aki mobil. Perlu diketahu bahwa semakin besar ampere aki mobil, maka akan semakin besar pula ukuran dan dimensi aki mobil ini.
Sebagai contoh, untuk aki mobil avanza yang umum menggunakan aki dengan kode JIS 34B19R dengan kapasitas aki sebesar 33 Ampere memiliki dimensi panjang = 19 cm, lebar 12,7 cm atau 12,9 cm, dan tinggi 20,3 cm.
Jika diganti dengan ukuran yang lebih besar seperti misalnya dengan aki berkapasitas 60 Ampere berkode JIS 55D23R. Maka, aki yang baru ini tidak akan muat dipasang di box aki bawaan mobil karena memiliki ukuran yang lebih besar aitu panjang = 23,2 cm, lebar = 17,3cm, dan tinggi = 20,4 cm.
Akibatnya, Anda perlu melakukan modifikasi tambahan pada braket aki hingga mengganti ukuran terminal kabel aki mobil.
2. Membutuhkan waktu lebih lama agar aki terisi penuh
Pengaruh yang kedua jika kita menggunakan aki dengan ampere yang lebih besar pada mobil adalah aki membutuhkan waktu lebih lama agar aki bisa penuh dengan arus listrik. Apalagi jika alternator (dinamo ampere) yang digunakan masih menggunakan komponen asli bawaan kendaraan.
Efek ini jelas akan merugikan, baik saat mobil digunakan atau saat mobil tidak digunakan. Pasalnya, aki akan selalu dalam kondisi kurang setrum yang efeknya bisa mengakibatkan aki tidak mampu bekerja secara optimal sehingga dapat menimbulkan kondisi seperti aki tekor.
Saat pertama kali penggantian aki, bisa jadi efek ini tidak langsung dirasakan karena aki baru dari bengkel basanya sudah dilakukan pengisian sebelum pemasangan. Namun, selang beberapa waktu kemudian, biasanya akan muncul efek seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
Ya, aki dengan kapasitas ampere yang terlalu besar tentunya akan terus mengalami kondisi seperti kurang setrum sehingga banyak membawa masalah seperti contohnya mesin tidak bisa di starter.
Baca juga :
3. Alternator menjadi cepat rusak
Pengaruh aki dengan ampere besar pada mobil yang selanjutnya adalah alternator menjadi cepat rusak. Ya, aki dengan ampere yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama saat pengisian. Hal ini tentu saja akan menambah durasi waktu kerja bagi alternator untuk mengis aki tersebut hingga penuh.
Semakin lama durasi waktu kerja alternator mengalirkan arus listrik untuk pengisian aki, maka dapat mempercepat kerusakan alternator, khususnya pada komponen IC regulator atau pada komponen cut outnya.
Kerusakan yang terjadi pada alternator ini tentu saja akan membuat aki mobil menjadi tekor akibat tidak ada pengisian listrik. Efeknya tentu saja akan membuat mobil menjadi mogok akibat kehabisan daya listrik.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Info-Otomotif